Postingan

Contoh Pecakapan Konseling Pendekatan Eklektik

Konseling Pendekatan Eklektik Pendekatan Eklektik Pendekatan Ekletik adalah terminologi dalam konseling dan psikoterapi yang memilih teori yang baik atau berguna dari macam-macam teori, metode dan pengalaman praktik. Untuk dipergunakan besama-sama dalam menghadapi klien. Pendekatan Ekletik tidak hanya meliputi dua pendekatan yang sering dipakai dalam konseling yaitu langsung dan tidak langsung. Namun lebih luas dari itu : yakni pendekatan lain dalam bidang psikoterapi seperti : psikoanalisis dengan behavioristik, atau terapi kognitif. Konselor : Fatimah Klien : Mawar Permasalahan : Mengalami Gangguan Tidur Terapi : Psikodinamik dan Behavior Tok… Tok… Tok… Konselor : Ya, silah kan masuk Klien : Permisi mba Konselor : Iya silahkan duduk Klien : Terima kasih (tersenyum) Konselor : Sebelumnya kita kenalan dulu ya, perkenalkan nama saya fatimah (mengulurkan tangan) Klien : Saya mawar (berjabatan tangan) Konselor : Oh mba cindy m

Makalah Security Industry

Pengertian sekuriti Konsep sekuriti dari beberapa tinjauan pustaka pemahamannya adalah suatu usaha dalam mengamankan aset untuk menghilangkan ancaman dan kerugian. Diantara tinjauan pustaka sekuriti sebagai berikut : Hadiman mengutip pernyataan Sheryl Strauss (1980:1) yang menyatakan bahwa in its broadest sense, sekuriti is the prevention of loses of all kinds,from what ever cause (dalam pengertian yang luas, sekuriti adalah pencegahan terhadap segala bentuk kerugian dari segala penyebab). Sedangkan Robert McCrie (2001:5) memberikan definisi sekuriti yaitu is defined as the protection of assets from loss (sekuriti adalah upaya memberikan perlindungan terhadap aset atau hartasupaya terhindar dari kerugian). Dari pengertian awal sekuriti memiliki dimensi yang berkaitan dengan jaminan atas rasa aman , kebebasan dari bahaya dan kekuatiran, untuk menghindari bias pengertian sekuriti dalam konteks keamanan nasional (national security). Hadiman (2009:18) menyatakan bahwa upaya taksi

INTELIGENSI

INTELIGENSI Inteligensi (intelligence) adalah kemampuan untuk memecahkan masalah serta beradaptasi dari belajar dan pengalaman. Focus terhdap inteligensi adalah perbedaan dan penilaian individual. Perbedaan individual (individual differences) adalah cara yang stabil dan konsisten yang berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain. ·          Tes Binet Binet mengembangkan konsep usia mental atau mental age (MA) , yakni perkembangan mental individu relative terhadap individu lain. Tes Binet telah mengalami beberapa revisi agar dapat mengikuti perkembangan dalam memahami inteligensi dan tes inteligensi.   Sejumlah revisi yang telah dilakukan ini disebut Tes Stanford-Binet .              Dengan melakukan tes Binet terhadap banyak orang dari berbagai usia (dari usia prasekolah hingga masa dewasa akhir) dan berbagai latar belakang, penelitian menemukan bahwa skor pada Stanford-Binet mendekati distribusi normal, Distribusi normal dibentuk simestris, dengan seba

Makalah Tes CPM (Colours Proggresive Matrices)

1.1    Latar Belakang Istilah Intelegensi yang padanan katanya “kecerdasan”, walaupun sepintas lalu kelihatan jelas, rupanya tidak mudah dirumuskan, karena tidak semua orang atau bahkan setiap ahli menyatakan hal yang sama untuk istilah tersebut. Banyak ahli yang berbeda persepsi untuk mendefinisikan istilah inteligensi. Intelegensi merupakan salah satu konsep yang di pelajari dalam psikologi. Pada hakekatnya, Semua orang sudah merasa memahami makna intelegensi. Sebagian orang berpen dapat bahwa intelegensi merupakan hal yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan.             Intelegensi juga tidak terlepas dengan alat ukur untuk mengetahui tingkat intelegensi seseorang yang biasa disebut dengan Tes Intelegensi. Tes Intelegensi memeliki berbagai macam jenis dan fungsinya salah satu bagian atau jenis dari Tes Intelegensi adalah Tes Colours Progressive Matrices, yang biasa disebut dengan Tes CPM. 1.2  Rumusan masalah 1.      Apa itu Tes Intelegensi CPM ? 2

Makalah Kematian, Menjelang Ajal, dan Berduka (Psikologi Perkembangan 2)

Gambar
1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial dan konkrit yang memiliki potensial. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena tidak dapat hidup tanpa orang lain. Manusia juga merupakan makhluk konkrit yang potensial dan dapat mengembangkan dirinya baik secara fisik maupun secara psikis karena didalam diri manusia tersimpan kemampuan bawaan yang dapat dikembangkan secara terus-menerus. Perkembangan kemampuan manusia pun akan menurun seiring dengan bertambahnya usia karena perkembangan manusia seperti kurva yang naik kemudian turun. Semakin bertambahnya usia, maka akan terjadi perubahan-perubahan baik secara fisik, pola pikir, daya ingat, kemampuan, dan masih banyak lagi. Dengan bertambahnya usia seseorang, ia akan mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial pada masa dewasa akhir (tua) menurun, baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Selain itu, pandangan di usia tua tent